![]() |
Source: Merdeka.com |
Hallo, Temans!
Berbicara mengenai jodoh tidak pernah ada habisnya, yang menarik untuk diulas atau diulik karena begitu kompleksnya masalah perjodohan ini. Jodoh adalah rejeki dari Tuhan dimana datangnya tidak pernah kita sangka, ada yang gampang mendapat jodoh, ada yang lama menunggu jodoh tapi begitu ketemu bisa awet sampai tua, ada yang lama berpacara menikah akhirnya berpisah, ada yang dipersatukan kemudian dipisahkan oleh kematian, banyak sekali kejutan yang Tuhan berikan perihal jodoh ini.
Jodoh adalah hubungan dengan seseorang lawan jenis yang memiliki ketertarikan secara emosi dan jiwa yang cocok untuk suami/istri. Jodoh merupakan cerminan diri, yang merupakan anugrah dari Tuhan untuk manusia yang ditakdirkan berpasang-pasangan sejak zaman Nabi Ibrahim dan Siti Hawa. Wanita diciptakan Tuhan dari tulang rusuk pria, supaya mereka mendapat perlindungan dan kasih sayang dari pria dan wanita akan melahirkan buah hati supaya bisa meneruskan garis keturunan ayah dan ibunya.
Ketika seseorang sudah menemukan pasangan jiwa yang sudah cocok, mau menerima kelebihan dan kekurangan pasangan, sudah se-visi dan memiliki arah tujuan yang sama, dengan tujuan ingin beribadah bersama maka berarti mereka adalah jodoh yang dikirim Tuhan untukmu, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya jodoh yang sudah ditetapkan untukmu tidak berlalu karena salah satu dari mereka memiliki keegoisan yang menyebabkan keretakan dalam hubungan, beberapa hal tersebut adalah:
![]() |
source:news.detik.com |
1. Tidak Yakin
Ketika salah satu diantara mereka yang sedang melakukan pendekatan, mengalami suatu ketidak yakinan kepada pasangan akan menimbulkan energi yang bisa menjauhkan keduanya. Selalu curiga, cemburu dan ingin pergi jika salah satu dari mereka melakukan kesalahan tanpa mau menyelesaikan duduk permasalahan yang sebenarnya. Ada baiknya, selalu yakin dan percaya bahwa yang didekatkan Tuhan itu yang terbaik untuk mereka.
2. Menerima Kelebihan Dan Kekurangan Pasangan
Tidak hanya kelebihan saja yang harus diterima karena ganteng, kaya, populer dan sebagainya. Sebagai pasangan yang baik juga bisa menerima kekurangan pasangannya.Seorang psikolog pernah berkata begini dalam sebuah seminar,"Memilih pasangan hidup itu berarti mencintainya bersama kelemahannya". Setuju?Semua orang jelas setuju, tapi hakikat dari kalimat sakti itu sendiri sulit diwujudkan. Lalu dia memberi contoh yang konkret yang sangat dekat dengan kehidupan kita.
Kalau pasangan saya terlalu pendiam dan suka menjawab dengan kalimat kalimat singkat, bagaimana menurut kalian?Jengkel?Awalnya saya juga begitu. Tapi saya menjadi sadar kalau dengan kekurangannya itu, kecerewetan saya menjadi bermutu. Orang-orang menjadi mendengarkan saya dan saya tidak perlu berebut bicara dengannya. Pelan-pelan saya mulai tahu kalau passion saya memanglah speech. Lucu, kan?Kelemahannya itu membuat saya menyadari siapa saya sesungguhnya.
3. Memberi Kejutan
Hubungan yang dibangun harus bervariasi tidak monoton. Segala sesuatu yang monoton akan menimbulkan kebosanan terhadap pasangan, berilah suatu kejutan, tidak harus mahal atau besar seperti roti ulang tahun tetapi sesuaikan dengan bakat kamu misal bisa memasak membuatkan makanan untuknya, melukis bisa membuat gambar untuknya, akan memiliki nilai sendiri dimata pasangan merasa diperhatikan, bangga dan pastinya tambah sayang dan cinta sama kamu.
4. Satu Visi
Apa yang kalian bicarakan ketika bertemu?Soal hobi masing-masing?Pencapaian karier?Kegiatan Seharian?Sampai masalah yang dihadapi?Sip. Apapun yang kalian perbincangkan, selalu kaitkan itu dengan kualitas hubungan, ya. Salah satu obrolan dengan pasangan yang dinilai cukup berbobot adalah pembicaraan soal masa depan. Mendiskusikan menganai masa depan dengan pasangan mengenal kita seutuhnya. Apa passion-mu?Mengapa memilih menggeluti bidang itu?Apa langkahmu selanjutnya?Dan apa kabar impianmu?Bicara soal future memang selalu menggairahkan. Karena kenapa?Kalau Allah menghendaki, bisa jadi impianmu itu terwujud bersama dia.
5. Percaya Kok Setengah-setengah?
Percaya kok dibagi-bagi?Memangnya konsentrasi?Begitu juga dengan mempercayai pasangan, kita harus tahu kalau fondasi utama membangun hubungan yang langgeng itu didasarkan pada 2 hal-komunikasi dan kepercayaan. Kalau masih suka mengecek chat WA, atau stalking akun media sosial pasangan, teliti lagi deh kepercayaanmu pada si dia. Kamu khawatir mantannya menghubuninya kembali?atau dia punya saingan lain?Kalau kamu sudah mengenalnya dengan baik dan melalui proses pendekatan yang utuh, seharusnya kamu kenal betul pasanganmu. Maka dari itu, pendekatan menjadi ajang yang tepat untuk menyelami kepribadiannya secara lengkap.Jangan memutuskan kalau kamu belum yakin. Sama halnya tidak perlu stalking sana-sini kalau kamu sudah yakin,"kan?Karena apa?Tidak ada orang yang suka dimata-matai!memangnya dia anak kecil atau penjahat yang harus diikuti setiap saat.
6. Tidak Perlu Laporan Setiap Saat
Jika kalian pasangan sejiwa, secara otomatis akan terbangun ikatan batin yang kuat antara keduanya. Tanpa kamu memberikan kabar setiap hari kepada pasanganmu dia akan yakin bahwa kamu akan baik-baik saja, hal ini juga menimbulkan kepercayaan kepada pasangan dan kalaupun terjadi hal buruk sekecil apapun yang terjadi padanya kamu akan bisa merasakan lewat intuisi kamu, dan hal sebaliknya dia juga merasakan seperti kamu.
Kedasyatan yang akan terjadi jika ikatan batin kalian berdua telah melebur menjadi satu biasanya rasa sayang dan cinta kalian berdua akan makin tambah kuat ketika menjalani LDR-AN.
7. Berkembang Bersama
Bukti kalau kalian berjodoh, kalau kalian bisa mendukung satu sama lain, karier, passion, hobi dan cita-citamu akan berkembang, tidak saling menjatuhkan. Kalau saling menjatuhkan, berarti perlu ditinjau apakah kalian bisa hidup dengan musuh atau musuh dalam selimut, gak enak kan?
8. Luruskan Niat, Jangan Maju-Mundur!
Masalah klasik!Dia lari karena kamu tidak bisa memberi kepastian?Begini deh. Tegaskan pada dirimu tentang kriteria pasanganmu- dia memang kriteriaku atau tidak. Kedua tanyakan kembali ke dalam hatimu, apakah kamu memang benar-benar nyaman bersamanya. Selanjutnya, kamu bisa mulai membayangkan pantaskah aku bersanding bersamanya. Saya tahu, banyak pertimbangan rumit yang harus diambil, dan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan untuk menegaskah hal itu. Tapi, kalau kamu tidak juga memberi kepastian padahal umur kalian terus berjalan, bisa-bisa pasangan berputar haluan dan mencari orang yang lebih tegas soal keputusan. Jadi, kalau kamu memang yakin dengannya, jangan terlalu lama menari alasan untuk memberinya kepastian. Karena apa?Siapapun , selalu butuh kepastian untuk rencana masa depan lebih akurat dan jelas.
Nah, temans itulah hal-hal yang membuat orang yang sudah didekatkan oleh kita berlalu begitu saja, karena kesalahan yang kita perbuat.Selalu meminta petunjuk-Nya, agar yakin akan jodoh yang sudah dipersiapkan untukmu.
"... selalu butuh kepastian untuk rencana masa depan yang lebih akurat dan jelas." Setuju! Kalau memang sudah berniat untuk bersatu, harus ada kepastian tentang masa depan. Susah kalau hanya bermodal "jalani aja dulu" atau "lihat aja nanti". Kalo ternyata nggak sejalan, bingung nanti. Bagus tulisannya, Mbak Narda 👍
BalasHapusIya cinta menggebu biasanya cepat hilang makanya kemesraan tetap harus dijaga ya mbak juga kecocokan dan nyambung itu perlu banget
BalasHapusJudulnya bagus, memantaskan diri. Bagian dari usaha tanpa harus menjatuhkan harga. Insya Allah jodohnya pun yang sesuai dengan kepantasan yang sudah disiapkan
BalasHapusWah ini seperti petuah untuk aku yang belum punya pasangan. Menerima kekurangan dan kelebihan pasangan itu wajib ya.
BalasHapusTak ada yang sempurna, yang ada berusaha saling menerima dan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing ya..
BalasHapus