Indscript Creative didirikan tahun 2007 oleh Indari Mastuti. Seorang penulis yang mulai menulis 1996 sejak kelas 1 SMA. Kemudian beliau bekerja sebagai Manager Marketing di sebuah perusahaan telekomunikasi yang harus berpindah-pindah lokasi kerja. Setelah menikah berhenti bekerja dan berkeinginan bekerja dari rumah sebagai IRT tetapi tetap produktif. Karena basic sebagai penulis, beliau ingin membuat usaha di bidang penulisan, ingin fokus sebagai penulis di penerbitan.
Tahun 2007 Teh Indari mendirikan usaha dengan menggunakan namanya Indari Mastuti, mulai merekrut penulis dan atas saran suami pak Deky tahun 2008 awal, merubah nama menjadi Indscrip Creative (singkatan dari In : Indari, Scrip : tulisan, dipanjangkan menjadi Tulisan Creatif) . Visi dan misi didirikannya Indscript, dari Indscript penulis ingin melahirkan 1.000.000 penulis dan dari Indscript bisnis ingin melahirkan1.000.000 wanita pebisnis, terutama di masa pandemi saat ini, agar wanita bisa mandiri secara financial.
Fokus utama Indscript adalah memajukan IRT, karena dengan di rumah kita bisa berkreatifitas hingga karya kita ke mancanegara melalui net working. Usaha Indscsript sebagai agency yaitu penyambung lidah antara penulis dan penerbit, antara blogger dan penerbit. Sedangkan penerbit yang telah bekerjasama dengan Indcript ini seperti Kompas Gramedia, Elex Gramedia dan Penebar Swadaya.
Tahun 2009 Indscript Creative mulai menawarkan penulisan biografi klien. Klien pertama ada brownies Amanda, Teh Ninih, Ibu Siti Oded, Athalia Ridwan Kamil dan ekspatriat Jepang. Dalam membuat biografi di fokuskan untuk pejabat dan pengusaha besar saja, yang ingin memperkenalkan kehidupannya lebih detail kepada masyarakat umum, mengenai perjalanan hidup, pengalaman dan pelajaran kehidupan dari tokoh tersebut. Agar dapat menginspirasi masyarakat yang membacanya. Dalam pembuatan proyek biografi bersifat ekslusif dan tanpa media promosi karena proyek tersebut mahal bertarif Rp.120 juta per proyek.
Agar Indscript berjalan lancar, menggunakan SOP dan KPI yang telah dibuat, dengan menerapkan monitoring, evaluation, coaching dan networking.
Dalam dunia bisnis ada pasang surut, di tahun 2010 Indscript pernah mengalami kebangkrutan karena bisnis awalnya tidak didasari ilmu, dan banyak karyawan ter-PHK. Ibu Indari terus belajar membangun bisnis dengan belajar hal-hal baru baik lewat you tube dan membangun networking hingga keluar negeri seperti Bisnis Nework International, Indonesia Japan Bisnis Network. Dari sana tumbuh inovasi dan network baru.
Tahun 2015 Indscript membangun Direct Selling. Kunci sukses Indscrip bisa besar dan berkembang di saat pandemi, selain bisnis membutuhkan ilmu juga, networking, monitoring, training dan learning juga menerapkan bisnis seperti perusahaan pada umumnya dengan menerapkan 4 kaki meja yaitu :
1. 1. Divisi Sales dan Marketing
2. 2. Divisi Operational
3. 3. Divisi Keuangan
4. 4. Divisi Produksi
Untuk divisi pemasaran terbagi menjadi Leader, Union Leader, Stockist yang jumlahnya 630 di berbagai kecamatan dan Reseller. Untuk menjadi Reseller biaya free karena sebagai penghubung antara perusahaan dan konsumen langsung. Selain itu ada jenjang karier bagi yang berprestasi akan menjadi mentor, juga memberikan ilmu dunia penulisan di kelas, dan terbuka untuk umum.
Kendala terbesar di Indscript kebutuhan akan sumber daya manusia yang cepat dan inovatif dalam bekerja. Masih melakukan trial untuk team yang bisa bergerak lebih cepat. Saat ini Indscript mempekerjakan dan menghier anak-anak muda, seperti GM Indscript Ibu Ami masih berusia 23 tahun. Pimpinan penulis juga berusia muda, supaya aware dengan dunia digital dan teknologi serta cepat mengapresiasi yang diinginkan perusahaan.
Hingga saat ini diusia 14 tahun Indiscript berdiri, masih berdiri tegak karena adanya inovasi kelas-kelas baru baik secara private dan rombongan untuk kelas menulis. Selain itu dilakukan pola rekrut bina reseller di kelas private, kelas yang berbudget Rp.3000.000 ini dijamin mendapat reseller yang banyak dan aktif jualan. Setiap bisnis membutuhkan ilmu, Ibu Indari berpesan untuk menabung supaya bisa ikut kelas private agar lebih intensif dalam mengajar dan mentoring. Bagi pemilik bisnis yang saat ini lagi down bisa ikut kelas private supaya target penjualan bisa tercapai. Selain kelas bina reseller juga ada kelas private penulis dengan biaya Rp.3.000.000 yang pastinya lebih intensif dalam pengajaran ilmu menulis dan pendampingan hingga tercapai progres dan mencetak sebuah karya.
Di tahun 2021 ini Indscript berencana untuk membuka agency blogger. Untuk semua blogger bisa bergabung dan Indscript akan menghubungkan blogger dengan klien. Selain itu akan dibuatkan platform khusus perempuan dengan nama “terhubung.co.id.
Serta dibuatnya chanel you tube dengan nama ‘Rumah Teh Iin’ berkolaborasi dengan suami pak Deky Tasdikin, dengan tengan tema mengupas dunia pernikahan. Selain sebagai pengusaha sukses, ibu Indari ingin berbagi bagaimana rumah tangga bisa tetap harmonis di situasi krisis dan pandemi saat ini.
Indari Mastuti tetap optimist di saat pandemi seperti sekarang ini dimana dunia usaha sedang mengalami penurunan omzet, beliau yakin usahanya tetap bertahan. Rasa optimist berbuah nyata, usahanya berkembang pesat. Pilihannya untuk membidik konsumen perempuan terutama ibu rumah tangga membuahkan hasil. Melalui komunitas ibu-ibu Doyan Nulis sekarang beranggotakan 22 ribu member dan ibu-ibu Doyan Bisnis 130 ribu member dan yang baru komunitas blogger mendapat apresiasi. Dengan aktivitas berbagi pengalaman di dunia nulis dan bisnis rumahan yang saat ini digeluti.
Dengan menerapkan kiat suksesnya dalam berbisnis adalah menerapkan lima budaya pada perusahaan Indscript Creative. Lima budaya itu adalah kreatif, inovatif, inisiatif, komunikatif dan terus belajar:
1. Kreatif : selalu membuat karya-karya baru bisnis akan berkembang
2. Inovatif : membuat karya yang berbeda, selalu melihat peluang pasar
3. Inisiatif : melakukan terobosan baru dan mencoba hal-hal baru
4. Komunikatif : komunikasi yang baik antara leader dan teamnya
5. Learning : belajar dan mengasah kemampuan dimanapun dan kapanpun supaya usaha berkembang dan networking meningkat
Nah, itulah perjalanan seorang tokoh inspiratif kita ibu Indari Mastuti, lewat karya beliau yang seorang IRT bisa mendunia. Karena jaman sekarang semua serba digital, kita bisa bekerja dan berkarya dimanapun berada. Tanpa harus menjadi wanita karier, dan meninggalkan keluarga, dan lewat networking akan memudahkan berinteraksi dan berbagi ilmu dan pengalaman
Jika ingin menjadi seperti ibu Indari Mastuti, bisa ikut kelas beliau menulis atau bisnis. Karena ilmu menulis bisa dipelajari, bukan karena bakat. Dengan selalu berlatih, dan banyak membaca buku akan terbiasa menulis sesuai passion kita. Pada akhirnya semua butuh kesabaran, belajar dan berlatih maka akan ada jalan menuju kesuksesan.
Posting Komentar
Posting Komentar