Karena setiap hari saya harus
bekerja di kantor, selama liburan anak-anak hanya bermain di rumah. Kali ini
mereka menghabiskan waktu bersama saudara sepupu mereka yang pulang dari pondok
dan liburan ke rumah kami. Setelah anak-anak menerima rapor, hasil belajar
selama 6 bulan, mereka semakin tidak sabar untuk pergi liburan bersama
keluarga. Saya baru bisa merancang liburan keluar kota saat tahun baru, karena
saya cuma libur di tanggal merah.
Sore hari, jam 4 sepulang dari kantor, saya siap-siap mengemasi barang dan bekal untuk pergi ke Yogyakarta. Tas anak, sepatu, obat-obatan, makanan siap semua. Kami tinggal menunggu saudara menjemput. Saya bersama kedua anak merasa senang karena akan pergi liburan. Pukul 20.30 WIB, kami keluar dari kota Semarang menuju Yogyakarta. Saya sengaja memilih perjalanan malam supaya tidak terjebak macet. Karena liburan sekaligus tahun baru, saya pikir jalanan ke arah yogya pasti padat. Kami sengaja lewat Magelang, dan ternyata alhamdulilah jalanan lancar. Hanya butuh 2,5 jam perjalanan Semarang-Yogyakarta. Pukul 23.15 WIB, kami sampai di Monjali di rumah saudara, letaknya di Pusat Kota. Senang bisa bertemu saudara setelah ngobrol sebentar kami istirahat. Besok pagi kami harus ke Kaliurang untuk lava tour, saya sudah booking mobil jeep dari Semarang untuk jam 8 pagi.
Setelah salat subuh, saya, 2 anak dan 2 saudara sudah siap untuk berangkat. Jam 07.00 pagi kami menuju ke Kaliurang. Dengan panduan google map kami tiba di lokasi wisata lava tour. Terlihat beberapa jeep yang siap mengantar ke lereng gunung merapi. Biaya sewa jeep ini Rp.400.000/2,5 jam. Beruntung, kami mendapatkan sopir jeep yang piawai, serasa naik kuda. Sepanjang perjalanan tidak henti-hentinya kami berteriak-teriak karena rasa senang sekaligus takut, bercampur aduk.
Kira-kira 15 menit perjalanan, kami sampai di Museum Sisa Hartaku. Di situ ditampilkan barang-barang bekas tragedi meletusnya Gunung Merapi. Pertama masuk museum ada kerangka hewan, peralatan rumah tangga yang rusak, sepeda motor, serta foto-foto kejadian bencana. Bisa dilihat bagaimana ganasnya letusan Gunung Merapi yang menghancurkan harta benda, serta banyaknya korban jiwa.
Setelah foto-foto dan selesai di lokasi I, kami berlanjut ke lokasi II Batu Alien.
Terdapat batu-batu yang berasal dari perut Gunung Merapi yang disebut batu Alien, besar tapi dingin. Di sana bisa dilihat juga jalan yang dilewati lahar, seolah membelah Gunung Merapi dan sungai yang dangkal. Akibat material yang keluar dari perut Gunung Merapi salah satunya adalah mendangkalkan sungai. Dan sekarang dimanfaatkan para penambang untuk mengambil pasirnya.
Puas melihat batu alien, kami meneruskan perjalanan ke lokasi III Bungker Kaliadem. Nah, di lokasi ini terdapat Bungker tempat yang dibuat untuk menyelamatkan warga yang terkena dampak letusan Merapi. Bungker ini berada di bawah tanah, harus turun melalui tangga untuk mencapainya. Di situ terdapat ruangan ukuran 12x7 m dan berpintu besi. Suasana sedikit mencekam karena di dalam bungker tersebut gelap gulita.
Kurang lebih 15 menit beristirahat, kami naik jeep ke Sungai Kaliadem. Di sini ada sungai yang mulai dangkal karena banyaknya batu dan pasir muntahan Gunung Merapi, tetapi masih terdapat air. Jeep mulai turun untuk melakukan atraksi mandi di kali. Kami berteriak-teriak ketakutan, takut jatuh ke sungai, pegangan semakit erat tatkala mobil jeep melewati sungai yang masih dalam. Dan kami pun semakin berteriak kencang, wah..wah..wah bikin sport jantung ini atraksi sopir jeep. Tapi benar-benar bikin puas bermain-main di sungai. Setelah itu lava tour selesai dan kembali ke posko loket. Kami tertawa senang dan puas.
Usai Wisata Lava Tour, sayang kalau tidak mampir ke World Land Mark Merapi Park, yang lokasinya tidak jauh. Dari Lava tour hanya sekitar 15 menit kami sudah sampai. Wah lumayan ramai karena masih liburan anak sekolah. Tiket masuk per orang Rp.20.000. Di lokasi wisata ini terdapat patung hewan-hewan, taman bunga serta ornamen love dari besi sebagai tempat merambat bunga yang disediakan untuk selfie wisatawan. Kami terus berjalan menyusuri jalan taman. Di sepanjang kiri kanan taman bunga yang indah, juga terdapat miniatur international icon seperti Menara Eiffel, Menara Pisa, simbol LOVE KL, Kincir Angin, dan lainnya. Wah ini sih surga bagi anak-anak muda yang instagramable. Harus antri sedikit untuk bisa foto dengan latar belakang ikon dunia itu. Ambil foto sebanyak-banyaknya nih buat dokumentasi.
Karena di taman bunga udaranya sejuk, kami betah berlama-lama.Anak-anak pun tidak rewel karena tempatnya yang indah. Tiga jam kami di Landmark Merapi Park. Setelah puas berfoto dan menikmati udara di taman bunga waktunya pulang karena sore hari acara jalan-jalan explore yogya masih akan berlanjut.
Jam 19.00, kami pergi ke Taman Lampion di Monjali yang lokasinya tidak jauh dari rumah saudara saya. Dengan tiket masuk seharga Rp.20.000/orang, kami masuk ke lokasi taman lampion. Tengah malam tahun baru, ada pesta kembang api di taman lampion tepat jam 00.00. Ditaman Monjali terdapat lampu-lampu yang dibalut dengan plastik sejenis MMT dan dibuat dalam bentuk binatang, bunga, dan lain-lain. Tampak indah di malam hari. Kami berjalan mengelilingi taman lampion, cukup luas juga. Selfie dan wefie pasti tidak ketinggalan. Ada juga atraksi live band musik tembang kenangan, juga wisata kuliner yang berderet rapi di taman itu.
Karena anak-anak sudah mulai kelelahan, jam 22.00 kami pulang ke rumah untuk istirahat. Ternyata badan penat setelah seharian berwisata. Tetapi kami terpuaskan karena mengunjungi 3 lokasi sekaligus. Pikiran pun menjadi fresh.
Liburan keluarga kali ini, tidak hanya bermanfaat buat edukasi tapi juga menyegarkan pikiran yang penat karena belajar dan bekerja.
Posting Komentar
Posting Komentar